Pengungsi Dalam Kemiskinan di Amerika Serikat

Sejak dirilisnya film dokumenter Nickel City Smiler pada tahun 2010, sebuah film yang menceritakan kisah perjuangan keluarga Burma yang pemberani untuk bertahan hidup dan harapan di American Rust Belt, minat terhadap isu seputar pemukiman kembali pengungsi di AS semakin meningkat. Meskipun banyak film dokumenter dan sumber informasi lain yang berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pemukiman kembali pengungsi di Amerika, masih banyak orang yang tidak menyadari kemiskinan dan kesulitan yang dihadapi para pengungsi saat mereka tiba di Amerika.

Berdasarkan hukum internasional, pengungsi didefinisikan sebagai mereka yang berada di luar negara asal mereka yang mempunyai ketakutan atau penganiayaan yang wajar karena agama, ras, kebangsaan, opini politik, atau keanggotaan dalam kelompok sosial tertentu. Seperti yang kita lihat di Nickel City Smiler, ada perbedaan besar antara istilah imigran, pengungsi, dan suaka. Imigran adalah orang-orang yang memilih untuk meninggalkan rumah mereka dan datang ke Amerika Serikat atas kemauan mereka sendiri dengan jenis visa yang berbeda dan untuk alasan yang berbeda seperti belajar, bekerja, atau tinggal bersama anggota keluarga. Pengungsi dan pencari suaka adalah istilah yang digunakan untuk mereka yang harus meninggalkan negara asalnya karena penganiayaan, seperti yang ditampilkan dalam film “Nickel City Smiler”. Setelah satu tahun tinggal di Amerika Serikat indofilmgratis.com, pengungsi dan pencari suaka dapat mengajukan permohonan izin tinggal permanen di Amerika Serikat, dan setelah lima tahun mereka dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan AS. Perbedaan utama antara pengungsi dan pencari suaka adalah bahwa pengungsi mendapat izin untuk bermukim kembali di Amerika Serikat setelah mereka tiba di negara tersebut, sedangkan pencari suaka mendapatkan izin sebelum mereka benar-benar tiba.

Program pemukiman kembali pengungsi resmi didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1980, dan sejak itu lebih dari 1,8 juta pengungsi telah memasuki Amerika Serikat. Biasanya, antara 40.000 dan 75.000 pengungsi diterima setiap tahunnya untuk tinggal di Amerika Serikat melalui program pemukiman kembali pengungsi.

Menurut Badan Pengungsi PBB, sekitar 35 hingga 40 persen pengungsi di Amerika Serikat adalah anak-anak. Sekitar 95% dari anak-anak ini cukup beruntung bisa tinggal bersama orang tuanya; Namun 5% sisanya tidak. Anak-anak ini harus bermukim kembali dengan kerabat mereka atau orang dewasa yang bertanggung jawab di Amerika Serikat.

Sebuah organisasi nirlaba bernama Unaccompanied Refugee Minors Program membawa anak-anak pengungsi yang tidak memiliki rumah atau orang dewasa untuk tinggal bersama mereka di Amerika Serikat ke dalam panti asuhan khusus. Sekitar 100 hingga 200 anak menggunakan layanan ini setiap tahunnya, dan anak-anak ini sering kali tidak dapat bertemu kembali dengan keluarga aslinya.

Meskipun film dokumenter “Nickel City Smiler” telah menarik perhatian para pengungsi dan pencari suaka di Amerika Serikat, masih terdapat kurangnya kesadaran akan hal ini. Banyak film dokumenter Burma yang berupaya meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu di Burma, namun ini adalah film pertama yang mendokumentasikan perjuangan keluarga Burma sebagai pengungsi di Amerika Serikat. Untuk membantu menyebarkan informasi ini, siapa pun yang telah melihat Nickel City Smiler dianjurkan untuk memberi tahu keluarga dan teman mereka tentang hal tersebut guna membantu meningkatkan kesadaran tentang masalah ini dengan membagikan situs web resmi Nickel City Smiler.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *